Membatik merupakan sebuah seni atau teknik melukis pada suatu media tertentu. Di dunia internasional, teknik menggambar tersebut sudah diketahui pada awal peradaban manusia. Orang Mesir kuno membungkus mumi dengan kain linen yang sudah digambarkan sebelumnya dengan benda tajam seperti jarum atau pisau, lalu kain tersebut dicelupkan ke pewarna seperti darah atau abu, dan ketika sudah meresap ke linen, maka langsung direbus dengan lilin agar sesuai dengan warna yang diharapkan. Terdapat juga pola yang sama yang terjadi pada jaman Dinasti Tang (tahun 618-690) dan Dinasti Sui (tahun 581-618) ketika Bangsa China menjadi saudagar berkeliling dunia sampai ke Amerika, Afrika, dan Eropa.

Batik di Indonesia berasal dari kata ambhatik. Amba atau ombo dapat diartikan sesuatu yang luas dan lebar atau sesuatu yang mengarah kepada kain sebagai medianya. Kata kedua titik atau matik yang dapat diartikan membuat titik atau gambar pada medianya. Sehingga secara menyeluruh batik dapat diartikan sebagai kegiatan menggambarkan suatu motif pada sebuah media, yang biasanya pada media katun maupun sutera. Di dalam bahasa Jawa, kata bathik mengacu pada huruf Jawa tha yang menggambarkan adanya rangkaian gambar-gambar tertentu yang terangkai pada kumpulan titik.

Beberapa sumber turut mengatakan bahwa batik tidak selalu mengacu pada motif-motif kultural saja, tetapi juga bisa termasuk beberapa motif moderen seperti garis atau polkadot. Batik lebih menekankan pada proses. Proses yang terkenal adalah batik tulis dan cap. Secara spesifik, batik tulis merupakan proses pembatikan yang panjang yang bisa memakan waktu hingga 2 bulan lebih untuk sehelai kain. Proses pembatikan batik tulis juga memiliki ketergantungan dalam mengolah rasa, dimana si pembatik biasanya melakukan beberapa ritual seperti doa dan puasa yang dimaksudkan agar hasil karya batik tersebut dapat sesuai dengan yang diharapkan.